Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Mendapatkan Uang Dengan Alasan Bisa Bersedekah

Aku selalu mikir bagaimana mendapatkan uang dengan alasan nanti bisa bersedekah, berinfaq dan berjariyah dan lain-lainnya. Maka akupun enggan bekerja yang secara perhitungan berpenghasilan kecil, jadinya duit kecil tidak mau terima karena rata-rata sababiyyahnya merendahkan aku sebagai orang yang merasa mulia, duit besarpun tidak mau mendekat. Dalam otak dan hati aku selalu menggambarkan banyak, banyak dan banyak, tidak tahunya Gajah dan Kelinci itu sama-sama makan rumputnya, jika jatah rumput Gajah dimakan Kelinci, perut Kelinci akan meledak. Demikianlah sesungguhnya jatah masing-masing itu sesuai ukurannya dan tidak perlu ditukar-tukar. Baca Juga : Sebenarnya, Orang Kecil Adalah Orang Besar Bersamaan dengan angah-angah itu, nafsu sedemikian pintarnya menipu dengan membisikkan rayuan gombalnya, bahwa hidup demikian adalah hidup yang ideal dan agamis, bahkan mencapai derajat zuhud. والزهدفي الزنياأصل كل الخير، وليس الزهدبتحريم الحلال ولاياضاعةالمال، وإنماالزهدأن تك

Non-Muslim Yang Berjasa Kepada Nabi Muhammad

Dalam episode kehidupan Nabi Muhammad ada sejumlah orang yang tidak atau (saat itu belum) bergabung dalam barisan umat, namun telah membantu Nabi Muhammad SAW dengan cara mereka masing-masing. Mereka melindungi, memandu, membantu dan berteman setia kepada Nabi Muhammad dan secara tidak langsung membantu perjuangan dakwah Nabi Muhammad. Kita mulai dengan Waraqah bin Naufal, sosok yang hanif. Di saat Nabi Muhammad guncang jiwanya dan merasa ragu benarkah telah didatangi malaikat Jibril. Khadijah membawa Nabi Muhammad menemui Waraqah. Setelah menyimak cerita Nabi Muhammad dan lima ayat pertama yang diterimanya, Waraqah berkata: "Ini adalah orang yang sama yang membawa wahyu yang telah dikirim Allah kepada Musa (malaikat Jibril)". Pernyataan Waraqah itu menenangkan Nabi Muhammad. Pada saat kritis di awal kenabian, Waraqah telah memberi kesaksian bahwa yang datang kepadanya itu malaikat Jibril, bukan syetan. Baca Juga : 13 Kesalahan Bahasa Tubuh Orang Sosok kedua yang

Ketika Ibn Abbas Berfatwa: Lihat Matanya!

Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu' menuliskan kutipan di bawah ini: قال الصيمري: إذا رأى المفتي المصلحة أن يفتي العامي بما فيه تغليظ وتشديد وهو مما لا يعتقد ظاهره وله فيه تأويل جاز ذلك؛ زجرا وتهديدا في مواضع الحاجة حيث لا يترتب عليه مفسدة، كما روي عن ابن عباس -رضي الله عنهما- أنه سأله رجل عن توبة القاتل فقال: لا توبة له، وسأله رجل آخر فقال: له توبة، ثم قال: أما الأول فرأيت في عينيه إرادة القتل فمنعته، وأما الثاني فجاء مستكينا قد قتل فلم أقنطه. Kalau saya narasikan dalam bentuk cerita akan seperti ini: Lelaki itu menerobos masuk ke Masjid, di tangannya ada sebilah pedang. Di depan jamaah yang mengelilingi Ibn Abbas, lelaki itu bertanya: "Apakah Allah menerima tobat mereka yang membunuh orang lain?" Ibn Abbas menjawab dengan tenang: "Tentu saja, bukankah Allah itu Maha Pengampun?! Lelaki itu segera berlalu. Dua jam kemudian lelaki lain tiba-tiba memasuki Masjid. Ada pedang di tangan kanannya. Tanpa mempedulikan jamaah yang ketakutan, lelaki itu bertanya kep

Ketika Imam Al-Mawardi Membela Imam Muzani Dari Para Haters

Imam al-Muzani (175-264 H) merupakan santri langsung dari Imam Al-Syafi'i. Imam Syafi'i menyebutnya sebagai "pembela mazhabku". Beliau menuliskan kitab Mukhtashar yang tersebar luas sebagai panduan ringkas memahami mazhab Syafi'i. Setelah menulis Bismillahirrahmanirrahim, Imam Muzani memulai kitabnya dengan kalimat ‎اخْتَصَرْت هَذَا الْكِتَابَ مِنْ عِلْمِ مُحَمَّدِ بْنِ إدْرِيسَ الشَّافِعِيِّ - رَحِمَهُ اللَّهُ - Kalimat di atas bermakna penegasan bahwa apa yang dia tulis dalam satu jilid kitab ini hanyalah merupakan ringkasan dari apa yang beliau pelajari dari Imam Syafi'i. Ini adalah tawadhu' seorang santri kepada Sang Kiai. Seratus tahun kemudian, seorang ulama terkenal dari Mazhab Syafi'i yang bernama al-Mawardi (362-448 H) menulis kitab al-Hawi al-Kabir berisikan 20 jilid yang memberi syarh (penjelasan) atas kitab Mukhtashar Muzani. Imam al-Mawardi ini seorang Ketua Mahkamah Agung yang menulis kitab tafsir al-Nukat wa al-'Uyun da